E-COMMERCE
Masyarakat dunia, termasuk Indonesia, khususnya mereka
yang berada di daerah perkotaan, tentu tidak akan bisa dilepaskan dengan yang
namanya internet, karena hampir segala aktifitas yang mereka lakukan selalu
melibatkan internet. Jadi, tak heran jika internet kini menjadi kebutuhan pokok
bagi sebagian kalangan, terutama mereka yang menggunakan internet untuk
keperluan bisnis atau sering disebut bisnis E-Commerce.
Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung aktifitas E-Commerce, beberapa diantaranya adalah :
Terdapat beberapa aplikasi yang digunakan untuk mendukung aktifitas E-Commerce, beberapa diantaranya adalah :
- E-mail
- Online Shop
- Online Banking
Selain
aplikasi E-Comerce, tentunya Anda (pelaku bisnis) dan Pembeli (konsumen) juga
membutuhkan perangkat untuk mengaksesnya seperti gadget / laptop / komputer.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang
menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers
dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan
komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law &
Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat
didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan
E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi,
produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi
lainnya;
2.
Dari perspektif proses bisnis,
E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan
work flow;
3.
Dari perspektif pelayanan,
E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan
dan pengiriman barang; dan
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan
membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online
lainnya.
Selanjutnya Yuan Gao dalam Encyclopedia of
Information Science and Technology (2005), menyatakan E-Commerce adalah penggunaan
jaringan komputer untuk melakukan komunikasi bisnis dan transksaksi komersial.
Kemudian di website E-Commerce Net, E-Commerce didefinisikan sebagai kegiatan
menjual barang dagangan dan/atau jasa melalui internet. Seluruh komponen yang
terlibat dalam bisnis praktis diaplikasikan disini, seperti customer service,
produk yang tersedia, cara pembayaran, jaminan atas produk yang dijual, cara
promosi dan sebagainya.
Seluruh definisi yang dijelaskan di atas pada
dasarnya memiliki kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual,
barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang
digunakan (dalam hal ini adalah internet).
Perkembangan teknologi informasi terutama internet,
merupakan faktor pendorong perkembangan e-commerce. Internet merupakan jaringan
global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga
memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain
diseluruh dunia. Dengan menghubungkan jaringan komputer perusahaan dengan internet,
perusahaan dapat menjalin hubungan bisnis dengan rekan bisnis atau konsumen
secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang
ideal untuk menjalankan e-commerce, sehingga istilah E-Commerce pun menjadi
identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan
dalam format dijital sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak
dapat dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung
melalui jaringan telekomunikasi, transaksi bisnis dapat dilakukan secara
otomatis dan dalam waktu yang singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan
untuk keperluan transaksi bisnis tersedia pada saat diperlukan. Dengan
melakukan bisnis secara elektronik, perusahaan dapat menekan biaya yang harus
dikeluarkan untuk keperluan pengiriman informasi. Proses transaksi yang
berlangsung secara cepat juga mengakibatkan meningkatnya produktifitas
perusahaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce
dapat dijadikan sebagai solusi untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan dan menghadapi tekanan bisnis. Tingginya tekanan bisnis yang muncul
akibat tingginya tingkat persaingan mengharuskan perusahaan untuk dapat
memberikan respon.
Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam bersaing.
Proses Bisnis E-Commerce
Secara garis besar, proses bisnis dalam
e-commerce meliputi empat bagian, yaitu information sharing, pemesanan produk
atau jasa, pendistribusian produk atau jasa, kemudian purna jual. Proses bisnis
pertama di dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai “information sharing”.
Prinsip penjual di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon
pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat
mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari
tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.
Proses bisnis selanjutnya adalah melakukan
pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang bertransaksi sudah
selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga proses
pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua
entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI
(Electronic Data Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini, ada
empat aliran entiti yang harus dikelola dengan baik:
1. Flow of goods (aliran produk);
2. Flow of information (aliran informasi);
3. Flow of money (aliran uang); dan
4. Flow of documents (aliran dokumen).
1. Flow of goods (aliran produk);
2. Flow of information (aliran informasi);
3. Flow of money (aliran uang); dan
4. Flow of documents (aliran dokumen).
Setelah transaksi usai dilakukan maka proses
ke tiga adalah mendistibusikan produk ke tangan konsumen,
Proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti:
1. Keluhan terhadap kualitas produk;
2. Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;
3. Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;
4. Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,
5. Dan lain sebagainya.
Proses terakhir yaitu aktivitas purna jual dijalankan. Pada tahapan ini penjual dan pembeli melakukan berbagai aktivitas atau komunikasi seperti:
1. Keluhan terhadap kualitas produk;
2. Pertanyaan atau permintaan informasi mengenai produk-produk lain;
3. Pemberitahuan akan produk-produk baru yang ditawarkan;
4. Diskusi mengenai cara menggunakan produk dengan baik,
5. Dan lain sebagainya.
Target dari interaksi ini adalah agar di
kemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara kedua pihak yang didasari
pada kepuasan pelanggan.
RUANG LINGKUP
E-COMMERCE
Salah satu subset terpenting dan terbesar dari
e-business adalah e-commerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli
dilakukan melalui medium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari
transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau
batasan dari domain e-commerce. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk
dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah ecommerce adalah dengan mencoba
mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, seperti
yang dijelaskan berikut ini.
Ø Teknologi
Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya
e-commerce adalah teknologi informasi, dalam hal ini perkembangan pesat
teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena jual
beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke dalam
sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat dipandang
sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana
pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian
banyak komputer.
Ø Marketing dan “New Consumer Processes”
Dari segi pemasaran, e-commerce sering dilihat sebagai
sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan. Melalui
e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang
bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa
memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan cara yang sama pula sebuah
perusahaan dapat langsung berhubungan dengan end-comsumers-nya.
Ø Economic
E-commerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya
prinsip ekonomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital (digital
economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat didigitalisasikan
menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan “scarce of resources”) dan
berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa saja dengan
bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi sumber
daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya.
Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi
baru ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain
physical value chain, diperkenalkan pula konsep virtual value chain yang sangat
menentukan proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya.
Ø Electronic Linkage
Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat
e-commerce sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara satu
entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e-commerce, maka dua buah divisi
dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data elektronis; demikian
juga antara dua buah kelompok berbeda seperti misalnya antara kantor pemerintah
dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan dengan
perusahaan-perusahaan tertentu.
Ø Information Value Adding
Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting
adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan nilai (value
adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme e-commerce.
Konsep ini dikuatkan dengan teori virtual value chain yang menggambarkan
bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan terhadap informasi, yaitu
melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing, selecting, synthesizing,
dan distributing.
Ø Market-Making
E-commerce dikatakan sebagai market-making karena
keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan
tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar
digital maya (emarket). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara terbuka
dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara
efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena perdagangan
yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari bentuk-bentuk
perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented), disamping
struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada dalam
suasana perfect competition.
Ø Service Infrastructure
Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan
mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa
baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli produk
tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara
pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara
melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP (internet service
provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa
perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun situs
perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain.
Ø Legal, Privacy, dan Public Policy
Sisi terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba
memandangnya dari unsur-unsur semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan
prosedur yang diberlakukan. Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi
perdagangan elektronis yang telah mengikis batas-batas ruang dan waktu mau
tidak mau mendatangkan tantangan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam
mencoba membuat regulasi tertentu agar di satu pihak terbentuk lingkungan
bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak-hak individu maupun
masyarakat dapat terjaga dengan baik.
Berdasarkan kedelapan perspektif tersebut di atas
dapat digambarkan lima domain yang membatasi ruang lingkup dari e-commerce,
yaitu masing-masing sebagai sarana untuk:
1.
Enterprise
Management, yang berarti
menghubungkan divisi-divisi yang ada di dalam perusahaan dengan cara
mengalirkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya melalui medium
elektronik/digital (flow of information);
2.
Linking with
Suppliers, yang berarti
menghubungkan sebuah perusahaan dengan satu atau keseluruhan mitra bisnisnya
secara elektronik agar proses pemesanan dan/atau pengadaan bahan mentah/baku
produksi dapat dilakukan seefisien mungkin;
3.
Linking with
Distributors/Retailer, yang
berarti menghubungkan perusahaan dengan para distritributor, wholesaler, maupun
retailer yang bertanggung jawab untuk menyebarkan produk dari perusahaan ke
tangan pelanggan;
4.
Interface
with Consumers, yang berarti menghubungkan
perusahaan dengan calon pembelinya secara langsung (end-consumers) tanpa
melalui perantara atau broker; dan
5.
Global
E-Commerce Infrastructure, yang
berarti menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak pendukung lain semacam
vendor, ISP, lembaga keuangan, penyedia jasa infrastruktur, dan lain-lain
karena merekalah yang merupakan institusi pendukung dapat terselenggaranya
rangkaian proses transaksi e-commmerce secara utuh.
EXTRAPRISE VALUE NETWORK
Di dalam manajemen sistem informasi kerap dikenal tiga istilah
teknologi informasi, yaitu: intranet, internet, dan extranet. Untuk sebuah
perusahaan modern, ketiga teknologi tersebut menjadi tulang punggung proses
pendistribusian informasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Intranet merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan seluruhkaryawan
satu perusahaan tanpa mengenal batasan geografis. Perusahaan dengan kantor
pusat di ibukota dan kantor cabang di daerah-daerah misalnya, tergabung menjadi
satu jaringan komputer besar di bawah sebuah aplikasi intranet. Secara prinsip
ada tiga obyektif dari diimplementasikannya intranet di sebuah perusahaan,
yaitu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses-proses: komunikasi,
kolaborasi, dan kooperasi. Karena di dalam perusahaan banyak sekali diketemukan
grup-grup atau kelompok-kelompok yang dibentuk berdasarkan keperluan tertentu,
maka aplikasi intranet digolongkan sebagai teknologi groupware (workgroup
computing).
Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terdiri dari
ribuan sub-jaringan (jejaring) yang ada di seluruh dunia. Karena sifatnya yang
dapat diakses oleh siapa saja, dari mana saja, dan kapan saja, internet telah menjadi sebuah sarana yang
menjadi milik umum (public domain facilities). Bagi sebuah perusahaan, internet
kerap kali dipergunakan sebagai media untuk menghubungkannya dengan para
pelanggan yang tersebar di berbagai lapisan masyarakat dan beragam daerah yang
ada. Hal ini disebabkan karena selain menghemat banyak biaya (terutama untuk
menjangkau pelanggan), menghubungkan perusahaan dengan internet berarti
menambah luas cakupan pasar yang berarti meningkatkan kuantitas potensi
pelanggan bagi perusahaan.
Extranet merupakan sebuah jaringan komputer yang menghubungkan sistem
jaringan perusahaan (intranet misalnya) dengan sistem jaringan para mitra
bisnisnya, seperti supplier (pemasok) dan vendor. Tujuan terbesar
dihubungkannya sebagian jaringan perusahaan dengan mitra kerja tersebut adalah
untuk mempercepat proses pengadaan sebuah barang dan menurunkan biaya-biaya
yang tidak perlu semacam biaya gudang dan transportasi.
Dengan adanya ketiga jenis teknologi informasi tersebut, sebuah
perusahaan dapat dengan mudah melakukan penciptaan sebuah informasi dan
menyebarkannya ke mana saja yang diinginkan karena secara prinsip telah
terjalin sebuah infrastruktur penyaluran informasi ke seluruh pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders). Dengan berkembangnya teknologi informasi
terutama yang berkaitan dengan dimulainya suatu konsep ekonomi baru (digital),
maka berkembanglah suatu arena dan potensi bisnis baru di dunia maya. Konsep
manajemen baru di dunia maya, atau yang lebih dikenal dengan e-business,
memberikan banyak sekali kemungkinan-kemungkinan dan peluang-peluang baru yang
belum pernah terpikirkan sebelumnya. Prinsip-prinsip semacam e-commerce,
e-procurement, e-customer, e-market, dan lain sebagainya merupakan manifestasi
dari terselenggaranya suatu ide-ide bisnis baru di internet.
Sehubungan dengan hal tersebut, dikenallah sebuah istilah baru yang
melengkapi jaringan intranet, internet, dan extranet yang telah dimiliki
perusahaan, yaitu: e-Supply Chain Management (e-SCM) dan e-Customer
Relationship Management (e-CRM). Jaringan yang telah dilengkapi dengan kedua
jenis aplikasi ini dinamakan Extraprise Value Network (EVN) oleh Price Waterhouse
Coopers.
Pada dasarnya e-SCM merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan
berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh
mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan
bahan-bahan atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi
(sisi supply); sementara e-CRM merupakankebalikan dari e-SCM yang mana berusaha
untuk memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan perusahaan
dengan seluruh calon konsumen maupun pelanggannya (sisi demand). Bedanya e-SCM
dengan ekstranet adalah sifat teknologinya.
Kalau ekstranet biasanya hubungan yang terjadi adalah eksklusif, dalam
arti kata antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, sementara e-SCM
lebih terintegrasi dan bersifat holistik (beberapa mitra terintegrasi menjadi
satu jaringan terpadu). Demikian pula dengan e-CRM dan konsep jaringan internet
pada umumnya, dimana e-CRM lebih diarahkan dalam mencoba menjalin hubungan atau
relasi yang interaktif antara perusahaan dan masing-masing individu
pelanggannya. Tujuan akhirnya adalah untuk menjamin kepuasan dan loyalitas
pelanggan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah karakteristik dari kedua
buah konsep manajementtersebut.
e-Supply Chain Management
Ada tiga prinsip dasar yang harus diperhatikan di dalam merencanakan
sebuah e-Supply Chain Management di perusahaan:
·
Melihat bahwa
hakekat informasi dalam hal ini harus merupakan pengganti atau substitusi dari
keberadaan inventori (biaya terbesar ratarata perusahaan), maka memperlakukan
informasi harus sama persis dengan melakukan manajemen inventori. Jika di dalam
inventori permasalah utama yang dihadapi adalah ‘kapan pemesanan barang harus
dilakukan’ dan ‘seberapa banyak barang yang harus dilakukan’ dengan
memperhatikan unsur-unsur semacam lead time, total cost, dan service level,
maka di dalam manajemen informasi harus pula diperhatikan hal-hal terkait
dengan ‘kapan informasi relevan harus dimiliki’ dan ‘seberapa detail informasi’
yang harus direpresentasikan. Dengan kata lain, prinsip cheaper-better-faster
berlaku pula dalam manajemen informasi.
·
Dari ketiga unsur
tersebut (biaya, kecepatan, dan kualitas), persaingan sesungguhnya terletak
pada kecepatan dan ketepatan informasi. Informasi yang mengalir dari mitra
usaha ke perusahaan dan sebaliknya harus sedemikian rupa sehingga benar-benar
memberikan suatu manfaat yang signifikan terhadap proses penciptaan dan
penyebaran produk atau jasa (menciptakan value). Karena setiap pengambilan
keputusan akan berdasarkan informasi tersebut, maka keberadaannya harus tepat
waktu dan relevan dengan saat pengambilan keputusan. Dua hal yang harus
diperhatikan dalam kaitan ini, yaitu aspek on-line dan real-time. Aspek online
berhubungan dengan keharusan adanya koneksi komunikasi (hubungan) yang tidak
terputus selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu antar perusahaan yang
bekerja–sama. Sementara aspek real-time berhubungan dengan durasi perpindahan
informasi dari satu tempat ke tempat lain yang sedemikian cepat sehingga
mendekati nol detik. Jika aspek on-line menjamin adanya hubungan terintegrasi
antara semua pihak yang terkait, aspek real-time menjamin bahwa informasi yang dipergunakan untuk mengambil
keputusan adalah yang paling mutakhir (up-to-date).
·
Manajemen harus
menganggap bahwa relasi antara mitra bisnis merupakan asset stratejik
perusahaan yang harus dibina sungguh-sungguh keberadaannya. Tidak ada hal yang
lebih penting dari pada kepercayaan dan sikap profesionalisme yang harus selalu
dijaga keberadaannya. Tanpa adanya kedua unsur tersebut, mustahil kerja-sama
yang dilakukan akan menghasilkan suatu kinerja yang saling menguntungkan
(win-win).
Konsep e-Supply Chain Management yang baik, biasanya memiliki 5 (lima)
buah komponen yang saling pendukung,
yaitu masing-masing:
1.
Supply Chain Replenishment
– adalah proses yang berkaitan dengan bagaimana para pemasok saling bekerja
sama untuk menyediakan produkproduk atau bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
perusahaan sedemikian rupa sehingga memenuhi target permintaan dan service
level yang dicanangkan.
2.
Collaborative
Planning – adalah proses yang memfokuskan diri pada aktivitas perencanaan yang
berkaitan dengan operasi, produksi, inventori, dan distribusi sehingga
keseluruhan perusahaan yang bekerja-sama mengetahui obyektivitasnya
masing-masing sehingga untuk mencegah adanya konflik yang dapat bermuara pada
tidak tercapainya kebutuhan pelanggan.
3.
Collaborative
Product Development – adalah proses yang berkaitan dengan aktivitas penciptaan
produk atau jasa yang membutuhkan kerjasama antara berbagai mitra bisnis
tersebut dengan perusahaan, sehingga kualitas produk dan/atau jasa dapat
terpenuhi sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati.
4.
E-Procurement –
pada dasarnya adalah manifestasi baru dari proses pengadaan konvensional,
dimana dalam aktivitas ini teknologi internet dan prinsip-prinsip e-business
benar-benar diterapkan secara sungguh sungguh.
5.
E-Logistics –
sama seperti e-Procurement, hanya saja proses ini berkaitan dengan aktivitas
manajemen pergudangan dan transportasi.
Modul CRM
·
Contact
Management, membantu mengatur dan
mencatat informasi dari pelanggan beserta sejarah komunikasi antar pelanggan
dan perusahaan
·
Activity
Management : modul ini membantu agen
customer service atau sales person untuk menjaga agar aktivitasnya menjadi
lebih terarah
·
Communication
Management : modul ini mempermudah agan customer service atau
sales untuk berkomunikasi dengan pelanggan atau calon pelanggan. Biasanya
digunakan email dan juga telepon.
·
Lead
Management : modul ini menangani calon
pelanggan atau yang di anggap potensial menjadi pelanggan
·
Document
Management : modul ini membantu agen
customer service dan sales untuk membuat dan mengatur dokumen dokumen yang
berkaitan dengan pelanggan atau produk
·
Product
Catalog : modul ini juga memberikan
informasi yang akurat tentang produk yang bisa ditawarkan kepada pelanggan
e-Customer Relationship Management
Ada enam prinsip dasar yang harus dipahami dalam melakukan implementasi
e-Customer Relationship Management yang efektif, yaitu masing-masing:
1.
Melihat bahwa untuk
menciptakan sebuah produk atau jasa memerlukan durasi waktu tertentu, maka ada
baiknya jika perusahaan dapat mengerti kebutuhan pelanggan di masa mendatang.
Antisipasi kebutuhan lebih awal tersebut dapat “meniadakan” jeda waktu
penciptaan produk atau jasa tersebut, sehingga di mata pelanggan, perusahaan
“seolah-olah” dapat memenuhi permintaan mereka secara sangat cepat.
2.
Perusahaan harus
mengerti sungguh-sungguh bahwa informasi merupakan asset stratejik yang tidak
ternilai harganya. Jenis informasi yang paling berharga adalah yang menyangkut
transaksi dan profil pelanggan sehingga perusahaan dapat mengerti perilaku dari
masing-masing pelanggan yang ada.
3.
Walaupun
perusahaan memiliki ribuan bahkan jutaan pelanggan, setiap pelanggan harus
diperhatikan sebagai seorang individu yang unik, dalam arti kata perusahaan
harus dapat membangun hubungan atau relasi one-toone dengan pelanggannya. Hanya
dengan cara inilah pelanggan akan merasa diperhatikan dan diperlakukan spesial, sehingga yang
bersangkutan akan menjadi loyal kepada perusahaan.
4.
Banyak perusahaan
yang menjual lebih dari satu produk atau jasa, namun perusahaan harus memiliki
manajemen satu pintu (single point of contact) di mata pelanggan. Manajemen
satu pintu ini bertujuan selain untuk tidak membuat bingung pelanggan, secara
tidak langsung mewakili identitas perusahaan.
5.
Pada akhirnya,
dari pelanggan yang ada, volume dan frekuensi perdagangan yang diperoleh dari
mereka harus selalu ditingkatkan. Cara perusahaan untuk dapat melakukan hal itu
tanpa adanya unsur pemaksaan yang dirasakan pelanggan adalah dengan mempelajari
seluruh rekaman transaksi pelanggan di masa lalu. Semakin lengkap dan detail
rekaman transaksi yang dimiliki, akan semakin memperjelas kebutuhan dan
perilaku pelanggan.
6.
Perusahaan harus
dapat menjangkau pelanggan di manapun dan kapanpun pelanggan berada, tanpa
memperhatikan batas-batas waktu dan ruang. Dengan kata lain, perusahaan harus
memiliki kanal distribusi (access channels) yang beragam, baik yang bersifat
on-line maupun off-line.
Berbeda dengan e-Supply Chain Management yang lebih mengandalkan
teknologi standard dan monoton, di dalam e-Customer Relationship Management
teknologi yang dipergunakan lebih beragam dan bervariasi. Aspek-aspek
pemilihan teknologi yang harus diperhatikan sehubungan dengan proses membangun
relasi dengan pelanggan adalah sebagai berikut:
Kriteria
pelanggan dapat bervariasi, seperti individu, keluarga, institusi, sampai
dengan sebuah komunitas;
Mereka
ingin dapat melakukan hubungan dengan pelanggan dari berbagai tempat yang
diinginkan, apakah itu di rumah, tempat kerja, kendaraan, tempat publik, dan
lain sebagainya; dan
Berbagai
jenis peralatan ingin dapat mereka pergunakan untuk dapat melakukan hubungan
dengan perusahaan, seperti telepon, faksimili, komputer, televisi, PDA
(Personal Digital Assistant), kios, dan lain sebagainya.
Tipe dan macam- macam Aplikasi
Aplikasi internet sangat berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang mendukungnya, antara lain seperti: e-mail, file transfer, Bulletin Board System, online banking, video broadcasting, radio broadcasting, internet telephony, dan World Wide Web (web).
Aplikasi internet sangat berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi yang mendukungnya, antara lain seperti: e-mail, file transfer, Bulletin Board System, online banking, video broadcasting, radio broadcasting, internet telephony, dan World Wide Web (web).
e-mail
e-mail adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang mengirimkan surat elektronik ke orang lain yang berada di lokasi yang berjauhan dengannya, dengan syarat keduanya memiliki koneksi ke internet. Diperkirakan lebih dari 100 juta orang telah memiliki alamat e-mail, dan setiap bulan lebih 1 terabyte (TB) telah melintasi jaringan internet. Agar seseorang bisa memiliki alamat surat internet (e-mail) maka dia harus mendaftarkan diri pada satu penyedia layanan, baik secara offline maupun secara online. Alamat surat elektronik biasanya dalam format: user@penyedia, cotohnya: asus_design@yahoo.co.id atau 8kreasi@gmail.com. Surat-surat yang dikirim ke seseorang akan ditampung pada suatu server (mail server) di komputer penyedia layanan, kemudian secara otomatis di-download ketika user membuka kotak suratnya (mailbox) pada saat koneksi ke internet.
e-mail adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang mengirimkan surat elektronik ke orang lain yang berada di lokasi yang berjauhan dengannya, dengan syarat keduanya memiliki koneksi ke internet. Diperkirakan lebih dari 100 juta orang telah memiliki alamat e-mail, dan setiap bulan lebih 1 terabyte (TB) telah melintasi jaringan internet. Agar seseorang bisa memiliki alamat surat internet (e-mail) maka dia harus mendaftarkan diri pada satu penyedia layanan, baik secara offline maupun secara online. Alamat surat elektronik biasanya dalam format: user@penyedia, cotohnya: asus_design@yahoo.co.id atau 8kreasi@gmail.com. Surat-surat yang dikirim ke seseorang akan ditampung pada suatu server (mail server) di komputer penyedia layanan, kemudian secara otomatis di-download ketika user membuka kotak suratnya (mailbox) pada saat koneksi ke internet.
File Transfer
File Transfer adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang men-transfer file data-nya dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. Misalnya mengambil file dari suatu lokasi (download) atau mengirim file kesuatu lokasi (upload). Suatu protokol internet yaitu FTP (file transfer protocol) melayani proses pemindahan ini. File-file besar biasanya dikompress dulu sebelum disediakan dalam suatu FTP server, dalam format zip, tar.gz, atau hqx.
File Transfer adalah aplikasi yang memungkinkan seseorang men-transfer file data-nya dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan internet. Misalnya mengambil file dari suatu lokasi (download) atau mengirim file kesuatu lokasi (upload). Suatu protokol internet yaitu FTP (file transfer protocol) melayani proses pemindahan ini. File-file besar biasanya dikompress dulu sebelum disediakan dalam suatu FTP server, dalam format zip, tar.gz, atau hqx.
Bulletin Board
Bulletin Board System (BBS) adalah layanan bulletin online yang dibagi menurut bidang ilmu pengetahuan, atau bidang-bidang minat lainnya. Network News dan Usenet News adalah dua contoh BBS yang menyajikan lebih dari 6000 bidang minat. Bidang ilmu pengetahuan atau bidang minat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain sbb:
• com bidang Komputer, termasuk teknologi jaringan LAN
• biz bidang bisnis
• K12 bidang pendidikan dasar dan menengah
• rec bidang rekreasi
• sci bidang sains (biologi, kimia, fisika)
• soc bidang sosial
Bulletin Board System (BBS) adalah layanan bulletin online yang dibagi menurut bidang ilmu pengetahuan, atau bidang-bidang minat lainnya. Network News dan Usenet News adalah dua contoh BBS yang menyajikan lebih dari 6000 bidang minat. Bidang ilmu pengetahuan atau bidang minat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain sbb:
• com bidang Komputer, termasuk teknologi jaringan LAN
• biz bidang bisnis
• K12 bidang pendidikan dasar dan menengah
• rec bidang rekreasi
• sci bidang sains (biologi, kimia, fisika)
• soc bidang sosial
Online Banking
Beberapa bank kini menyajikan layanan online melalui internet, di mana nasabah dapat mendapatkan informasi tentang berbagai urusan perbankan, dan juga bisa untuk memeriksa rekening tanpa perlu ke bank. Masalah utama adalah masalah keamanan data, di mana rekening seseorang bisa dibobol, dsb.
Beberapa bank kini menyajikan layanan online melalui internet, di mana nasabah dapat mendapatkan informasi tentang berbagai urusan perbankan, dan juga bisa untuk memeriksa rekening tanpa perlu ke bank. Masalah utama adalah masalah keamanan data, di mana rekening seseorang bisa dibobol, dsb.
Radio Broadcasting
Berbagai stasiun radio menyebarkan siaran-nya melalui internet sehingga pendengar tidak memerlukan antena khusus untuk menangkap siaran radio favorit-nya. Teknologi audio streaming digunakan untuk menyalurkan suara ke internet, walaupun reliabilitas-nya kurang, mengingat teknologi streaming adalah teknologi packet-switching, sehingga bisa terjadi penundaan waktu yang menyebabkan suara terputus-putus, bahkan beberapa paket suara mungkin hilang dalam media transmisi. Tetapi karena pada umumnya siaran radio internet ini gratis, maka para pendengar biasanya cukup maklum dengan kondisi siarannya.
Berbagai stasiun radio menyebarkan siaran-nya melalui internet sehingga pendengar tidak memerlukan antena khusus untuk menangkap siaran radio favorit-nya. Teknologi audio streaming digunakan untuk menyalurkan suara ke internet, walaupun reliabilitas-nya kurang, mengingat teknologi streaming adalah teknologi packet-switching, sehingga bisa terjadi penundaan waktu yang menyebabkan suara terputus-putus, bahkan beberapa paket suara mungkin hilang dalam media transmisi. Tetapi karena pada umumnya siaran radio internet ini gratis, maka para pendengar biasanya cukup maklum dengan kondisi siarannya.
Video Broadcasting
Seperti pada siaran radio, maka beberapa stasiun TV juga memiliki situs di internet untuk menyebarluaskan siaran-nya. Di samping itu, aplikasi seperti netmeeting, CU-SeeMe yang menyajikan video-conferencing melalui internet juga kini sudah bisa digunakan oleh banyak orang. Namun seperti pada Radio Broadcasting maka kualitas siaran TV juga tidak terlalu bagus.
Seperti pada siaran radio, maka beberapa stasiun TV juga memiliki situs di internet untuk menyebarluaskan siaran-nya. Di samping itu, aplikasi seperti netmeeting, CU-SeeMe yang menyajikan video-conferencing melalui internet juga kini sudah bisa digunakan oleh banyak orang. Namun seperti pada Radio Broadcasting maka kualitas siaran TV juga tidak terlalu bagus.
Internet Telephony
Telepon internet dikenal juga sebagai iPhone, NetPhone, atau VOIP (Voice Over Internet Protocol), adalah usaha untuk melakukan koneksi telepon melalu internet. Keuntungan Voip adalah kemungkinan biaya murah untuk telepon jarak jauh (interlokal), bahkan bisa gratis bila dilakukan oleh dua orang yang terhubung ke internet, kemudian menggunakan microphone dan speaker yang ada pada komputernya untuk melakukan percakapan. Kelemahan-nya adalah kualitas suara yang mungkin buruk akibat rintangan dalam jaringan internet yang sibuk. Perusahan telepon seperti Telkom di Indonesia melarang voip untuk dijadikan bisnis perorangan, karena bisnis komunikasi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan komunikasi.
Telepon internet dikenal juga sebagai iPhone, NetPhone, atau VOIP (Voice Over Internet Protocol), adalah usaha untuk melakukan koneksi telepon melalu internet. Keuntungan Voip adalah kemungkinan biaya murah untuk telepon jarak jauh (interlokal), bahkan bisa gratis bila dilakukan oleh dua orang yang terhubung ke internet, kemudian menggunakan microphone dan speaker yang ada pada komputernya untuk melakukan percakapan. Kelemahan-nya adalah kualitas suara yang mungkin buruk akibat rintangan dalam jaringan internet yang sibuk. Perusahan telepon seperti Telkom di Indonesia melarang voip untuk dijadikan bisnis perorangan, karena bisnis komunikasi hanya bisa dilakukan oleh perusahaan komunikasi.
Chatting
Chatting adalah aplikasi yang digemari banyak orang terutama anak muda, karena memberi layanan berkomunikasi antar teman melalui internet (Internet Relay Chatting / IRC). Komunikasi yang dilakukan pada umumnya komunikasi teks, di mana dua orang yang sedang chatting akan berbalas-balasan kalimat pendek yang diketik pada layar monitor.
Chatting adalah aplikasi yang digemari banyak orang terutama anak muda, karena memberi layanan berkomunikasi antar teman melalui internet (Internet Relay Chatting / IRC). Komunikasi yang dilakukan pada umumnya komunikasi teks, di mana dua orang yang sedang chatting akan berbalas-balasan kalimat pendek yang diketik pada layar monitor.
World Wide Web
World Wide Web (WWW), lebih populer dengan istilah Web, merupakan aplikasi internet yang paling digemari oleh pengguna internet. Web mula-mula diperkenalkan oleh Tim-Berners-Lee pada tahun 1992 di CERN, laboratorium Fisika Partikel Eropa yang berlokasi di Jenewa, Swiss, dan setelah populer kemudian diambil alih pengembangannya oleh W3C (World Wide Web Consortium). Marc Andressen merancang sebuah perangkat lunak untuk menampilkan halaman Web yang diciptakan oleh Tim-Berners Lee, yang dinamakan sebagai web-browser. Web menjadi populer karena kemampuannya menyajikan objek multimedia pada halaman tampilan-nya, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang memuat teks, gambar, suara, citra, dan video, yang diatur oleh program HTML (Hyper Text Markup Language). Hypertext dapat membentuk hyperlink yang memungkinkan seseorang berpindah dari satu tayangan Web ke tayangan Web lainnya. Setiap organisasi kini memiliki situs Web (Website), dengan alamat tertentu yang bisa diakses oleh sebuah browser (seperti Internet Explorer, NetScape, atau Opera).
World Wide Web (WWW), lebih populer dengan istilah Web, merupakan aplikasi internet yang paling digemari oleh pengguna internet. Web mula-mula diperkenalkan oleh Tim-Berners-Lee pada tahun 1992 di CERN, laboratorium Fisika Partikel Eropa yang berlokasi di Jenewa, Swiss, dan setelah populer kemudian diambil alih pengembangannya oleh W3C (World Wide Web Consortium). Marc Andressen merancang sebuah perangkat lunak untuk menampilkan halaman Web yang diciptakan oleh Tim-Berners Lee, yang dinamakan sebagai web-browser. Web menjadi populer karena kemampuannya menyajikan objek multimedia pada halaman tampilan-nya, sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi yang memuat teks, gambar, suara, citra, dan video, yang diatur oleh program HTML (Hyper Text Markup Language). Hypertext dapat membentuk hyperlink yang memungkinkan seseorang berpindah dari satu tayangan Web ke tayangan Web lainnya. Setiap organisasi kini memiliki situs Web (Website), dengan alamat tertentu yang bisa diakses oleh sebuah browser (seperti Internet Explorer, NetScape, atau Opera).
Jenis-Jenis E-Commerce
Indonesia menyajikan banyak kesempatan bagi bisnis e-commerce di antara
negara Asia lainnya. Saat ini proyeksi memperlihatkan e-commerce di Indonesia akan mencapai nilai
US$ 130 miliar pada tahun 2020. Dengan
demikian, Indonesia berkesempatan besar untuk terus meningkatkan pertumbuhan
e-commerce dan persaingannya dengan negara lain.
Pada umumnya, ketika Anda berpikir mengenai e-commerce, maka hal pertama yang muncul dalam benak adalah transaksi komersial
online antara penjual dan pembeli. Namun sebenarnya masih banyak hal yang belum
Anda ketahui mengenai e-commerce, salah satunya adalah jenis-jenis e-commerce.
Setidaknya ada tujuh jenis dasar e-commerce atau bentuk bisnis
e-commerce dengan karakteristik berbeda:
- Business-to-Business
(B2B)
- Business-to-Consumer
(B2C)
- Consumer-to-Consumer
(C2C)
- Consumer-to-Business
(C2B)
- Business-to-Administration
(B2A)
- Consumer-to-Administration
(C2A)
- Online-to-Offline
(O2O)
Mari kita bahas satu-persatu :
1. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini.
Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis. EDI
(Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Bizzy merupakan E Commerce pertama yang memiliki konsep B2B atau
Business To Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan
yang memiliki masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis.
Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies(ATK), Elektronik,
Pantry dll.
Contoh salah satu website yang menerapkan jenis
e-commerce B2B
Ralali adalah salah satu perusahaan B2B E Commerce Indonesia yang
menjual produk-produk MRO(Maintenance, Repair, and Operational). Dengan
perusahaan PT. Raksasa Laju Lintang yang telah aktif sejak 2013, Ralali
menyedian berbagai macam kebutuhan otomotif, alat ukur, GPS, dan peralatan
listrik lainnya.
2. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal
ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional.
Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tak merata atau bahkan bisa terhenti. Jenis e-commerce ini berkembang dengan
sangat cepat karena adanya dukungan munculnya website serta banyaknya toko
virtual bahkan mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat.
Sementara di negara maju seperti Amerika sudah banyak kisah
sukses e-commerce yang berhasil dibidang ritel online.
Jika dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya
memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta memastikan
proses jual beli hingga pengiriman yang cepat.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah
www.bhinneka.com, www.berrybenka.com dan www.tiket.com. Jenis e-commerce ini biasa digunakan oleh penjual atau produsen yang
serius menjalankan bisnis dan mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs
sendiri.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik
barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui pihak
ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada. Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti www.blanja.com dan www.elevenia.co.id.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang telah ada. Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi, seperti www.blanja.com dan www.elevenia.co.id.
4. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi
pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini
sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya. Sekelompok besar
individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang
mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan
beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap
paling efektif. Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e-commerce ini
adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen desain
seperti www.istockphoto.com.
Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang menjual ragam template blog dari berbagai
pengembang template. Pembuat template dapat mengupload template yang dibuatnya
pada link yang telah disediakan oleh MBT, kemudian MBT akan menjual template
yang telah di upload dan berbagi keuntungan dengan pembuat template.
5. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini
melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang seperti fiskal, jaminan
sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register, dan lainnya. Jenis
e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan investasi
yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.
Beberapa contoh website
administrasi publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com.
Disana perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka
dapatkan langsung kepada pihak administrasi publik. Perusahaan diharuskan untuk
mengisi sejumlah persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan
baru diteruskan dengan proses transaksi.
6. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara
individu dan administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
- Pendidikan
– penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan lainnya
- Jamsostek
– penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
- Pajak
– pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
- Kesehatan
– janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran layanan
kesehatan dan lainnya
Contoh penerapan C2A sama dengan B2A, hanya saja pembedanya ada pada
pihak individu-administrasi publik dan perusahaan-administrasi publik.
Model B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan
kemudahan penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh pemerintah,
juga dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
7. Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran online
untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang online seperti email
dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai alat dan pendekatan untuk
menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup online.
Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan oleh
e-commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang direplikasi secara
digital. Namun ada potensi integrasi antara e-commerce dan belanja ritel fisik
yang merupakan inti dari jenis O2O.
Hanya karena ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk
dipesan secara online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya
dalam hampir semua bisnis.
Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa didirikan di ruang
tamu rumah Anda, namun dengan menggunakan layanan O2O yang disediakan
perusahaan seperti Groupon Inc, pusat kebugaran tersebut bisa menyalurkan
bisnis offline nya menjadi online. Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan
yang cepat seperti Uber dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis
O2O.
Beberapa website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah www.alfacart.com, www.klikindomaret.com, dan www.mataharimall.com. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di Amerika,
Walmart, kini melalui website seperti tersebut Anda bisa masuk ke dalam toko,
mengambil dan membayar barang yang dibeli, bahkan mengembalikan barang ketika
terjadi kesalahan.
Salah satu contoh website yang menerapkan jenis
e-commerce O2O.
Keuntungan E-Commerce
Tidak sedikit keuntungan yang bisa Anda dapatkan melalui e-commerce.
Salah satu keuntungan utama dari e-commerce adalah kemampuannya untuk
menjangkau pasar global, tanpa harus menyiratkan investasi keuangan yang
besar. Penjualan retail online di Amerika meningkat 15% sejak tahun 2013,
dan diharapkan bisa mencapai USD 370 milyar pada akhir 2017. Bahkan beberapa
e-commerce di Amerika sukses di pasar ritel online dengan strategi pemasaran mereka.
Batas dari tipe perdagangan ini tidak didefinisikan secara geografis
sehingga memungkinkan Anda untuk membuat pilihan secara luas, memperoleh
informasi yang dibutuhkan dan membandingkan penawaran dari semua pemasok atau
pihak penyedia barang/jasa terlepas dari lokasi mereka.
Dengan memungkinkan jalannya interaksi dengan konsumen akhir, e-commerce
memperpendek rantai distribusi produk atau bahkan justru menghilangkannya.
Dengan cara ini, saluran langsung antara produsen atau penyedia layanan dan
pengguna akhir memungkinkan mereka untuk menawarkan produk atau jasa yang
sesuai dengan target pasar. Selain itu, dengan berkembangnya
sistem pembayaran yang ada saat ini sangat memudahkan transaksi
e-commerce.
E-commerce memungkinkan pemasok untuk lebih dekat dengan pelanggan
mereka, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bagi perusahaan.
Dengan demikian, konsumen diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan,
kedekatan yang lebih ‘intim’, serta dukungan pra dan pasca penjualan yang lebih
efisien. Dengan banyaknya bentuk aktifitas perdagangan elektronik baru, Anda
dapat berbelanja melalui toko virtual kapanpun yang Anda mau.
Pengurangan biaya adalah keuntungan penting lainnya yang terkait dalam
dunia e-commerce. Semakin umum proses bisnis tertentu, maka semakin besar
tingkat keberhasilannya. Hal itu menghasilkan pengurangan biaya administrasi
yang signifikan.
Kekurangan E-Commerce
Beberapa kelemahan utama dari e-commerce adalah sebagai berikut :
- Ketergantungan
yang sangat kuat pada teknologi informasi dan komunikasi
- Kurangnya
undang-undang yang memadai untuk mengatur kegiatan e-commerce, baik
nasional maupun internasional
- Budaya
pasar yang menolak perdagangan elektronik (pelanggan tidak bisa menyentuh
atau mencoba produk)
- “Hilangnya”
privasi, cakupan wilayah, serta identitas dan perekonomian negara
- Rawannya
melakukan transaksi bisnis online
- Warna
dan kualitas produk yang dijual belum tentu sama antara foto yang
ditampilkan di website dengan produk asli
Dampak Positif Dan
Negatif E-Commerce
Adapun dampak positif
dari E-Commerce antara lain:
1. Aliran
pendapatan (Revenue Stream) baru yang mungkin jauh lebih menjanjikan yang
tidak ditemui di sistem jual beli di pasar tradisional.
2. Mampu
meningkatkan market exposure.
3. Mampu
mengurangi biaya operasional(operating cost).
4. Dapat
memperluas jangkauan (global reach).
5. Mampu
meningkatkan customer loyality.
6. Mampu
meningkatkan supplier management.
7. Dapat
mempersingkat waktu produksi.
8. Meningkatkan value
chain (mata rantai pendapatan).
Sedangkan dampak negatif dari
E-Commerce antara lain:
1. Akan
kehilangan dari segi finansial secara langsung karena adanya kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Adanya
pencurian informasi yang sangat rahasia dan berharga. Gangguan yang muncul bisa
membongkar semua informasi rahasia itu pada pihak yang tidak berhak dan
mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
3. Kehilangan
kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan karena gangguan pelayanan. Seperti
kesalahan yang bersifat non-teknis(aliran listrik tiba-tiba padam).
4. Adanya
pengaksesan ke sumber pihak yang tidak berhak. Seperti seorang hacker yang
membobol sistem perbankan. Kemudian memindahkan sejumlah rekening milik orang
lain ke rekeningnya sendiri.
5. Dapat
kehilangan sebuah kepercayaan dari para konsumen. Karena faktor-faktor seperti
adanya usaha sengaja yang dilakukan oleh pihak luar yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
6. Terjadinya
kerugian yang tidak terduga-duga, karena adanya gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, kesalahan dari faktor manusia ataupun kesalahan dari sistem
elektronik
Tujuan Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah untuk bisa secara lebih efektif dan efisien serta cepat meningkatkan keuntungannya.
Tujuan suatu perusahaan menggunakan sistim E-Commerce adalah untuk bisa secara lebih efektif dan efisien serta cepat meningkatkan keuntungannya.
Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats
merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan
asset-aset yang berharga.
Ada
beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
- System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya. - Authorization
Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim. - Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang. - Communications
Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi. - Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela. - Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya. - Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Kunci Sukses dalam E-Commerce
Dalam
banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang
handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi
bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang
bagus, beberapa faktor yang termasuk:
- Menyediakan harga
kompetitif
- Menyediakan jasa
pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
- Menyediakan informasi
barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
- Menyediakan banyak
bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
- Memberikan perhatian
khusus seperti usulan pembelian.
- Menyediakan rasa
komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
- Mempermudah kegiatan
perdagangan
SISTEM
PEMBAYARAN E-COMMERCE
Metode pembayaran di internet menurut pakar internet,
Kang Onno Purba, terdapat beberapa mekanisme yaitu :
Transaksi
model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang
akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account
masing-masing.
Pembayaran
dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa
perantara menggunakan uang nasional-nya.
Pembayaran
dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut
debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini.
Micropayment,
dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang
kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan karena sangat
diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang
tinggi.
Anonymous
digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum
dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy
dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun coin yang kita
kenal.
Untuk
pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Caranya adalah dengan
terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang
telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran.
Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash.
E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui
internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai
sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk dapat
digunakan.
Alternatif
lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di
Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Pemakaian smartcard ini
hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai untuk berbelanja,
yaitu pada saat transaksi, uangnya didebet langsung dari account di bank. Untuk
pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam
pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada
saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut,
sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Untuk
softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’. Contoh web site yang telah
menyediakan smartcard untuk pembayaran adalah http://www.discvault.com.
Selain
dengan ketiga cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru
dan belum begitu populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, yaitu metode
pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik
customer. Web site yang menyediakan penjelasan mengenai cara pembayaran ini
adalah http://www.icheck.com.
Dengan
keterbatas pengetahuan dan referensi yang kami dapatkan kami menyimpulkan
terdapat kriteria mekanisme pembayaran e – commerce. Yaitu Sistem pembayaran on-line.
SISTEM
PEMBAYARAN ON-LINE
•
Pembayaran dua pihak tanpa perantara
•
Pembayaran dengan perantara pihak ketiga melakukan pengambilan dari account
masing-masing
a.
Pembayaran dua pihak tanpa perantara transaksi langsung antara dua pihak tanpa
perantara menggunakan uang nasionalnya
b.
Pembayaran dengan perantara pihak ketiga proses pembayaran menyangkut debit,
kredit maupun check.
•
Sistem pihak ketiga (3rd party system)
– Pihak
ketiga berfungsi sebagai agen antara pedagang / penjual & konsumen /
pembeli
–
Tugasnya memeriksa kartu kredit konsumen (menolak atau menyetujui transaksi)
lalu mengeluarkan dana untuk pembayaran kepada pedagang
–
Pelanggan membuka account dengan kartu kredit atau kartu debit, kemudian
memilih nomor pin dan password
–
Paypal, Paymate
•
Sistem sertifikat
–
Melibatkan sertifikat digital sebagai media yang akan menampilkan kartu
kreditnya
–
SET, SSL
•
Sistem uang neto (net money)
–
Konsumen merubah mata uangnya ke dalam bentuk mata uang cyber
•
Sehari-hari
–
Pemegang kartu (card holder)
–
Penerbit kartu kredit: issuer (bank)
–
Pedagang (merchant)
–
Bank tempat pedagang membuka account untuk menampung uang kartu (acquirer)
•
Saat transaksi
–
Merchant mengkalkulasi jumlah harga pembelian dan menggesek kartu kredit pada
terminal POS elektronik
– Informasi dari pita magnetik kartu akan
dikirim ke acquirer untuk diautorisasi
Contoh langkah-langkah melakukan transaksi e-commerce
(belanja online).
- Buka Aplikasi Belanja Online
(Tokopedia)
- Tampilan Awal
-
Beranda,
kemudian Pilih Kategori sesuai yang kita inginkan.
-
Jika
sudah memilih Kategori yang diinginkan, dapat di cari melalui kolom pencarian
produk, atau melihat-lihat dahulu semua produk yang sedang di cari dengan klik
: Lihat Semua>
-
Jika
sudah memilih, klik gambar sesuai yang kita inginkan, kemudian jika kita ingin
membelinya, klik : Beli (di kolom berwarna orange)
Maka akan muncul tampilan seperti di
bawah ini,
-
Kemudian
Isi Keterangan, Alamat Rumah, Pilih Kurir Pengiriman dan Pilih Jenis Paket
Pengiriman, Setelah itu Klik : kolom Beli (berwarna orange).
Maka akan
muncul tampilan seperti di bawah ini, kemudian klik : Bayar.
-
Jika
sudah, maka akan muncul tampilan seperti ini. Kemudian Klik : Pilih Metode
Pembayaran (kolom berwarna orange).
-
Kemudian
akan muncul tampilan seperti di bawah ini;
-
Jika
kita ingin melakukan pembayaran di Alfamart/Indomaret, maka pilih Metode
Pembayaran dengan meng-klik : Gerai Retail / Tunai
Dan akan muncul tampilan
seperti di bawah ini, kemudian pilih Alfamart/Alfamidi/Lowson/Dan Dan;
-
Kemudian
akan muncul tampilan loading seperti di bawah ini;
Kemudian akan muncul
tampilan seperti di bawah ini;
-
Kemudian
akan ada email yang masuk ke akun email yang sudah kita daftarkan sebelumnya,
saat mendaftarkan akun pada aplikasi Tokopodia untuk melukan proses belanja
secara online.
-
Kemudian
lakukan transaksi pembayaran melalui Alfamart/Alfamidi/Lawson/Dan Dan dengan
memberikan dengan memperlihatkan kode pembayaran.
-
Lihat
tampilan yang muncul seperti di bawah ini;
-
Dan
kemudian akan ada tampilan Ringkasan Notifikasi seputar Status Pembelian kita
seperti di bawah ini;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar